Empat mata saling bertemu,
Empat mata saling beradu pandang,
Saling memberikan arti tak terdefinisi.
Dua mata itu,
Sendu.
Penuh trauma berkepanjangan.
Dua mata itu,
Berbinar,
Ketika saling beradu pandang dengan mata lain.
Sarat akan makna.
Mata sendu,
Berbinar layu penuh semangat.
Kenangan pahit dibaliknya,
Dapat dirasakan.
Menusuk tajam hingga relung hati.
Mata sendu itu bertemu,
Dengan dia yang merasa pintar membaca itu.
Mata sendu,
Dikelilingi pinggiran gelap,
Seakan tak pernah merasakan berhentinya waktu.
Mata sendu,
Mecurigakan.
Penasaran.
Penuh lika-liku kehidupan gelap.
Trauma, takut, namun berbinar,
melayang terbang menyejukkan.
Ya, kamu si Mata Sendu