Kembali dia seperti dulu, sendirian.
Tanpa ada yang mengisi ruang yang kali ini kosong, hampa.
Sudah dia katakan segalanya dalam untai kata melalui sebuah jaringan garis.
Berkisah lah dia tentang gemuruh riuh yang selalu muncul di ruang itu.
Dulu, gemuruh itu selalu riuh, ricuh, rusuh,
terdengar hingga ke segala penjuru ruang.
Kini dia lenyap, hanya dengan sebuah kisah yang teruntai jatuh pada kenyataan.
Menyisakan rongsokan yang tergeletak indah, manis,
namun pilu ketika dirasakan mendalam.
Tinggal kenangan nostalgia,
kenangan bersejarah untuknya.
Sekarang, ruang itu kosong, hampa.
Hanya berisi udara untuk kembali memulai kehidupan.
Ya, pergilah mereka ke dalam inti bumi nan jauh disana.
Ya, bebas lah dia dari ruang bergemuruh itu yang pilu.
Ya, kini dia, bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar