Kembalikan bayangan itu.
Pada raga yang sekarang berdiri bisu.
Menatap tanpa fokus yang jelas,
imaji bermain kesana kemari.
Lelah melihatnya seperti itu.
Berulang-ulang tanpa lelah.
Raga yang perlu kesadaran,
akan realitas kehidupan nyata.
Meski terkadang impian-impiannya,
menjebak diri dalam isolasi ruang yang entah dimana.
Lelah aku menemaninya,
berulang-ulang tanpa perubahan keadaan yang diinginkan.
Pusat indera menjauh dari pusatnya,
semakin kabur,
semakin enggan aku menegakkan diri besamanya.
Mundur bersama bayanganku sendiri,
yang juga jauh diujung sana.
Lelah aku meneriakinya,
tanpa sadar aku telah membuatnya tuli.
Mundur, mundur, selangkah demi selangkah.
Kenyataan maya, fana, biadab.
Membuatnya berubah tak kentara.
Hanya mata yang melirik, acuh.
Kemana dia, yang sudah terlalu lelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar