Tak ku rasa, perasaan itu muncul begitu saja,
Ketika sang ratu mulai membicarakan sesosok tak terduga,
Si Api Sendu.
Perasaan yang didahului dengan senyum tawa,
Perasaan yang tak pernah diharap muncul,
Perasaan yang aneh, memuakkan, tetapi menyenangkan,
Muncul karena kau seorang.
Aku ingin menghilang,
Melihat keadaan untuk kebaikkan.
Akan kah harus, aku menjaga ini semua?
Atau harus, aku buang jauh-jauh dan bertingkah naif?
Atau, aku merelakan diri terkungkung perasaan yang berakhir
pada ketidak pastian?
Atau, harus aku singkirkan dan melangkah maju dengan
mengenangnya saja?
Oh, si Api Sendu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar