Senin, 15 Juni 2015

"Mbok" Menghargai, Sithik Wae..

Sebagai seorang perokok pasif, saya adalah orang yang cukup toleran dengan para perokok aktif. Saya nggak pernah memiliki permasalahan besar dengan mereka. Terserah mereka mau merokok dimana aja, yang penting asapnya tidak ujug-ujug mengenai wajah saya. Tetapi, entah mengapa akhir-akhir ini kok saya mulai jengah dengan kelakuan para perokok yang sedang mengendarai kendaraan bermotor - maupun yang tidak, sambil rokok-an. Apalagi kalau sedang menghilangkan abu rokok yang ada di batang rokoknya pas di jalan (haha semoga pembaca bisa membayangkan bagaimana ilustrasi kalimat tersebut).
Entah apa yang ada dipikiran mereka ketika abu rokok itu menghilang dari batang rokok mereka, tetapi nggak liat kalau dibelakangnya ternyata ada pesepeda atau orang yang tidak memakai tutup muka. Kan abunya bisa masuk ke mata. Sakit. Nggak cuma yang naik motor. Yang naik mobil pun demikian. 
Yang naik sepeda pun juga sama. Bahkan yang sedang berjalan kaki juga. Huft. Akan semakin menyedihkan ketika Anda adalah tipe orang yang seenaknya membuang putung rokok di jalan - apalagi pas lagi ngebut. Hoaah. Indahnya dunia kalau orang saling paham satu sama lain. Saya, mungkin juga banyak diluar sana, yang tidak mempermasalahan Anda mau merokok apa tidak. Asal Anda tidak mengganggu hak saya sebagai pengguna jalan, nggak masalah. Hmm terkadang, ada waktunya kita harus memikirkan perasaan orang sebelum bertindak.