Senin, 16 Juli 2012

Menertawakan Aku


Angkuh sombong,
Lalu tertawa, menertawakan Aku.
Canda tawa berceloteh sendirian,
Lalu tertawa, tak tebahak namun menertawakan Aku.
Kadang merasa bodoh dan tidak berotak,
Lalu tertawa, menertawakan Aku, miris.
Tak ada nyali, keberanian hilang lenyap,
Lalu tertawa, menertawakan Aku.
Hening.


Dimana aku?
Lalu tertawa, tak terdengar, diam.
Mengapa jadi seperti ini?
Lalu tertawa, bersama puluhan pertanyaan berputar-putar penuh gairah.
Kenapa?
Lalu tertawa, menertawakan Aku yang banyak tanya. Ha!

Sedikit goncangan, ambruk begitu saja
Ha ha ha, tertawalah Aku dalam Aku.
Ketika terjadi perubahan, tak menahu apa yang harus dilakukan,
Aku dalam Aku menertawakan Aku.
Indah?
Sungguh indah dan kadang muak dengan itu semua.
AH!
Ketika mereka memiliki lika-likunya sendiri,
Si Aku demikian juga seyogyanya.
Namun, ada sesuatu hilang yang entah belum bisa didapat.
Dimana kamu hey secuil harapan keberanian dalam Aku?
Takut?
HEY!
Kembalilah, si Aku membutuhkanmu segera.
Kembalilah!
Dia meraung rindu akan engkau disana!
Ataukah, beri aku tanda agar kau bisa kembali seketika hah?!
Si Aku, kemudian berlinang mutiara dari dirinya,
Lalu LENYAP..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar