Senin, 22 Oktober 2012

Terkagum


Dia.
Dia yang lain, membuatku terkagum.
Terkagum akan brilianitas manusia.
Walau kadang, kata-katamu berputar.
Berpilin kuat memutar otak.
Ahli dalam lapangan luas,
tempat pendaratan.

Suatu ketika,
tanda tanya dalam benak muncul.
Tertuliskan kata-kata untuk dijawabnya.
Dia, ya.
Menjawab dengan unik.
Sejak itu, aku... terkagum.

Suatu saat, ketika kami dan mereka-mereka,
berkumpul dalam suatu kotak.
Bercengkrama, tapi tak menyapa.
Tapi berkontak mata.
Lalu kemudian, lagi, mata kami.. saling lihat.
Aaaaa!!
Luapan itu muncul seketika.
Keras membahana dalam batin.
Ya, aku terkagum!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar