Tampilkan postingan dengan label poetry. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label poetry. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 September 2016

Melompat Kembali Pada Waktu yang Lalu


Kala itu, matahari telah menghilang darinya.
Memberikan energinya pada bagian yang lain.

Kala itu, dia sedang dalam khayalan,
akan sebuah mimpi besarnya.

Namun tetiba, khayalan itu melompat jauh,
mundur.
Bukan khayalan, namun sebuah ingatan yang melaju mundur.
Seakan tertarik gravitasi.
BUM!

Seseorang telah menghilang,
dalam jarak interval mundur yang telah lalu.
Dia mengarahkan jemari mencarinya,
mencari dalam dunia dalam bayangan semu.
Menemukannya, seseorang itu.
Entah.
Semua tentang seseorang itu telah terkunci penuh,
tiada dia dapat mendapatkan sekeping pengetahuan,
tentang dia yang telah lama tertinggal di waktu yang lalu.


--
Supported by :
Everglow - Coldplay

Selasa, 07 Juni 2016

Di Kala Malam Hujan


Perkenalkan, dia adalah wanita berkepala sesak.
Sesak akan khayalan, sesak akan impian-impian besar,
sesak akan penyesalan, sesak akan kata,
sesak akan bayang-bayang.

Di kala malam hujan,
dia diam, kepala semakin sesak,
ramai riuh datang dari nurani dan bayang-bayang yang telah lalu.
Dia bergerak, membuka ruang untuk siapa saja yang mau,
mau mengisi sesaknya kepala yang hanya sebesar kepala manusia.

Bayangan, impian, kejadian, dan ambisi berputar-putar.
Merusuh segala kesesakan yang ada di dalamnya.
Tiada dia dapat berkata pada wanita lain,
bahkan pria lain, berbagi kesesakan.
Dia hanya untuknya.

Kala itu dia sendiri tanpa manusia,
hanya hujan, petir, dan perih kalbu.

Wahai engkau Sang Pilu!


Perbatasan Kota - Kabupaten,

23.04 WIB